Sunday, 22 July 2012


Deathless Re-Review

Deathless adalah penceritaan kembali dongeng Rusia Koschei the Deathless. Kamu bisa baca salah satu versinya di sini. Secara umum buku ini mengisahkan kehidupan Marya Morevna, seorang gadis Rusia di masa pascarevolusi, mulai dari kehidupannya yang relatif tenang sebagai seorang gadis kecil, sampai peristiwa yang merupakan awal dari peristiwa-peristiwa lainnya yang mengguncang hidupnya dan menjadikan Marya Morevna wanita yang berbeda. Buku ini menceritakan pilihan-pilihan yang dihadapinya dan apa akibat dari pilihannya.

Banyak buku yang bisa langsung dimengerti saat dibaca. Yang terjadi adalah yang tertulis, semuanya eksplisit dan makna tersamarnya hanya ada sedikit. Ada juga buku yang tidak seperti itu. Untuk mengetahui apa yang terjadi, tidak cukup hanya dibaca, buku-buku itu harus dipikirkan dan direnungkan terus. Deathless karangan Catherynne M. Valente adalah salah satunya. Buku ini ditulis dengan indah, berlatar belakang di tempat yang saya sukai, dan mood saya saat membaca buku ini tepat – yakni saat saya ingin membaca pengisahan kembali cerita dongeng. Tetapi hal-hal itu tidak lantas membuat buku ini mudah dimengerti. Kita harus terus menggali buku ini lebih dalam, mencari terus makna yang tersembunyi di dalamnya – karena buku ini sulit dipahami. Walaupun begitu, cerita yang tertuang di dalamnya adalah salah satu cerita terindah dan paling sulit terlupakan yang pernah saya baca.

                Buku ini ditulis dengan pilihan kata yang indah, dan kalimat-kalimatnya seperti mengalir, kata-katanya seperti musik. Ada istilah yang tidak umum, jadi kamu perlu kamus siap sedia di sampingmu. Dalam membaca buku ini perasaan saya banyak berubah seiring adegan di dalamnya. Penggambaran Cat Valente begitu hidup, karakter-karakternya juga dapat dipercaya, tidak idealis. Motivasi tindakan karakternya logis.

                Ambil sebagai contoh tokoh utamanya, Marya Morevna. Dia adalah gadis yang baik, bisa dibilang begitu – tapi tidak semua perilakunya benar secara moral. Dia punya rasa ingin tahu dan keegoisan yang wajar. Dia gigih untuk mencapai apa yang dia maui. Keingintahuannya terlihat di saat dia mau diajak pergi oleh Koschei, padahal Zvonok sudah memperingatkannya untuk menolak Koschei. Dia berani menerima akibatnya dan tidak menyesali pilihannya, hal-hal itu terlihat di adegan setelahnya. Reaksinya beberapa saat kemudian juga wajar, saat dia membayangkan bagaimana jika dulu dia menolak Koschei – apa dia akan menjadi Marya Morevna yang sekarang? Kegigihan, keegoisan, dan sisi gelapnya terlihat saat dia menerima tantangan Baba Yaga.

Adegan-adegannya mengaduk emosi. Isi buku ini rasanya terus menempel di otak saya, bakalan selalu saya putar ulang, lagi dan lagi.

Kelemahan buku ini buat saya adalah kekurangsinambungan antarbab dan antaradegan; adegan-adegannya seakan meloncat; jadi seperti selimut perca di mana pola satu berakhir tiba-tiba dan disambung pola lain, jadi bukan seperti satu selimut utuh. Itu membuat saya bingung tentang apa yang terjadi di antara bab-bab itu.

                Banyak peringkas dan penginti sari memaknai Deathless secara berlainan – ada yang memaknainya sebagai prosa indah dan gelap yang menceritakan perjalanan Marya Morevna, dari masa remaja yang penuh keluguan sampai ke masa dia menjadi wanita yang teguh dan tangguh. Ada yang menuduh buku ini sarat dengan pesan dan simbolisme feminisme. Saya setuju dengan keduanya – ya, buku ini memang bisa dimaknai seperti itu – tapi bagi saya buku ini menceritakan sebuah kisah cinta yang paling indah, bagaimana hati manusia bekerja, pentingnya keberanian untuk memilih dan menerima akibatnya, dan bagaimana kehidupan itu terkadang begitu kejam dan tidak sesuai dengan harapan kita, tapi mau tidak mau harus kita jalani.

Sampai sekarang pun saya belum dapat memahami Deathless sepenuhnya. Jika kamu ingin bacaan yang ringan, Deathless bukan pilihan yang tepat. Buku ini juga mengandung adegan kekerasan, adegan seksual yang cukup eksplisit, dan adegan yang tidak baik untuk ditiru, jadi ini buku untuk >18. Dari skala 10, 9 untuk Deathless! 9, karena ada hal-hal yang belum terjelaskan yang memang susah dipahami, rasanya seperti mengerjakan soal Fisika dengan data yang kurang (those soon-to-be-engineers must know that feeling).

No comments:

Post a Comment