Monday, 23 July 2012


Deathless Review, Summary, All Mixed


Untuk yang ini, summary-nya mengandung spoiler. Beware!

Judul                     : Deathless
Penulis                  : Catherynne M. Valente
Bahasa                  : Inggris
Latar belakang       : Rusia pascarevolusi, sekitar tahun 1942, Lenin baru wafat dan Stalin
                              baru naik
Jenis cerita           : reimaginasi cerita dongeng, dalam hal ini dongeng mengenai Koschei yang Abadi (Koschei the Deathless/ Koschei the Immortal)
Tokoh                   : menurut saya hanya ada dua tokoh utama yaitu Marya Morevna dan 
                              Koschei Bessmertny


Marya Morevna adalah gadis yang hidup secara komunal di bawah asuhan 12 ibu dengan 3 saudari. Dia bukan gadis yang memikirkan pria dan pernikahan, dia gadis yang menyenangi ilmu, terdidik, menyenangi Pushkin, tidak suka mencari masalah. Suatu hari dia melihat 3 ekor burung menjelma menjadi pria-pria yang lalu menikahi ketiga saudarinya. Marya lalu keceplosan, lalu dia dituduh oleh teman-temannya sebagai pengkhianat revolusi. Sejak itu Marya menyembunyikan kemampuannya melihat ‘dunia lain’.

Suatu hari Marya melihat seorang domovoi (kurcaci rumah) dan menemukan bahwa dunia lain itu memang nyata, ada. Marya lalu semacam diancam oleh para domovoi yang membentuk komite untuk tidak pernah menyentuh masalah dunia lain itu lagi, kalau tidak Papa Koschei akan mendatangi Marya. Lalu domovaya rumah Marya, Zvonok, memberi Marya sikat rambut perak.

“The world is naked again, the underside of the world, and I wasn’t crazy, I wasn’t. I shall be clever, and I shall not let him go.” – Marya Morevna

Marya menggunakannya, lalu dia didatangi oleh seorang nenek yang kata ibunya akan memberinya pelajaran - dalam artian pelajaran sekolah. Ternyata nenek itu adalah Likho. Likho adalah pembawa ketidakberuntungan, dia Tsaritsa Waktu. Likho datang sambil membawa buku hitam berisi tentang tujuh Tsar dan Tsaritsa, di mana Koschei adalah Tsar Kehidupan dan senantiasa berlawanan dengan Viy, Tsar Kematian. Likho bertugas untuk mengajari Marya tentang hal-hal itu. Demi kesopanan dan sebagai tanda terima kasih, ibu Marya bergaul dengan Likho – yang merupakan guru putrinya, dan dia mendapat kesialan bertubi-tubi. Di saat itulah Marya kemudian mendatangi Likho dan mengetahui siapakah Likho sebenarnya – pembawa ketidakberuntungan. Di saat yang sama juga Likho bilang kalau Marya sudah terlambat, karena dia akan datang.

Marya’s mind surged ahead of itself. Her cheeks burned. The black book was warm in her arms.
“You’re the Tsaritsa of the Length of an Hour.”
“Bad luck relies absolutely on perfect timing.” Likho grinned.

Koschei lalu datang dalam bentuk burung hantu, saat Marya tidak mengawasi jendela. Marya Morevnalah yang membukakan pintu untuknya. Koschei lalu mengajak Marya pergi. Marya menurut dan mengikuti Koschei.

Mereka pergi naik mobil yang merupakan jelmaan kuda. Setelah itu mereka sampai di suatu pondok. Di sana Marya diberi makan oleh Koschei, dan Koschei memberi syarat pada Marya – dia tidak boleh bicara. Makanannya lezat dan mewah, tetapi entah kenapa Marya selalu memuntahkannya. Hal ini terjadi berulang-ulang sampai mereka tiba di tujuan.

Marya lalu dibawa ke negara kehidupan – Buyan. Di sana bangunannya saja hidup. Dia berteman dengan Madame Lebedeva, Zemlehyed, dan Naganya. Di sana dia juga bertemu dengan Baba Yaga, saudari Koschei. Dari Baba Yaga dia mengetahui wanita-wanita lain Koschei sebelum dirinya, para Yelena dan para Vasilisa. Baba Yaga lalu memberinya tiga tugas supaya dia mendapat persetujuan Baba Yaga untuk diperistri Koschei. Tiga tugas itu adalah membawa raskovnik, emas hitam dan putih milik naga, dan menaiki alu dan lesung Baba Yaga. Di ketiga tugas itu, Marya berhasil - dibantu oleh Zemlehyed, Naganya, dan Madame Lebedeva. Saat ini Viy datang untuk pertama kali.

Di sini juga kita diberi sedikit intipan mengenai kehidupan Koschei sebelumnya – ada banyak wanita, dan selalu ada para Ivan yang menggoda mereka, mereka selalu lari dan membunuh kematian Koschei, atau mencoba membunuh Koschei.

Koschei, my insatiable brother, abducted all those girls—from Moscow, from Petrograd, from Novgorod, from Minsk. Spirited them from their cozy little homes, barreled them through the snow, telling them what to eat, how to kiss, when to speak, bathing them when they fell sick, just so they’d love him and need him—oh, my brother does yearn to be needed! He needs so much himself, you see. And then, well, what always happens with husbands? A few of them he got bored of; some of them betrayed him, stealing his death or running off with preverbal bogatyrs with necks like hams. And then they steal his death. Oh, the vixens! They were shameless. Anyway, it doesn’t matter. My brother always ends up dead in the end. Oh, the funerals I’ve had to attend! And flowers and gifts for each of them! I’m half-bankrupt with his theatrics. It never takes, though. That’s what deathless means. It’s only his death that dies. Koschei goes on and on. None of those milk-assed girls down there understood it, even though he practically wears a letter of intent on his chest. They snatch up his death and break it open and stomp on it like the curs they are, but what can you do? A dog is a dog. She only knows how to bite and eat. But most of them, Marya—my, what a black, soft name! I could lie in it all day—most of them couldn’t get by me to begin with.

Marya lalu mengawini Koschei dan menjadi partnernya dalam menyusun strategi perang melawan Viy. Saat ini, Marya bukan lagi gadis polos yang dulu, dia menjadi semakin mirip Koschei, semakin mirip setan, chyerti. Pada waktu inilah Marya bertemu dengan Ivan Nikolayevich, Ivan-nya. Marya lalu lari bersama Ivan kembali ke Petrograd. Mereka lalu hidup sebagai suami istri di rumah lama Marya di Jalan Dzershinskaya. Kemudian, Koschei datang dan berlutut di ambang pintu, menjemput Marya Morevna.

Marya Morevna turned the knob and opened her door onto the city. She stood there in her bright red dress, and her face drained of blood. A man looked down at her, for he was quite tall. He wore a black coat, though the evening’s warm wind blew through his curly dark hair, so like a ram’s. Slowly, without taking his eyes from hers, the man in the black coat knelt before her.
“I have come for the girl in the window,” he said, and his eyes filled with tears.

Marya lalu dibawa Koschei ke Yaichka – dan di sana mereka hidup sebagai pasangan yang berbahagia. Marya lalu mengandung anak Koschei – sesuatu yang tidak mungkin dialaminya di luar Yaichka. Marya melahirkan seorang putri yang ternyata adalah kematian Koschei. (nah nah nah di sini saya bener-bener mulai bingung -_-). Marya lalu kembali ke Jalan Dzershinskaya, di Petrograd, ke Ivan-nya. Ivan lalu meninggal karena kelaparan dan penyakit (di sini gue bener2 bingung berapa usia merekaaaa). Dan Marya merenungi dirinya yang telah membawa kematian kepada dua suami – Koschei dan Ivan.

To two husbands I brought death with a woman’s face, she thought, and stumbled out onto the slush-bound, ice-packed length of Dzerzhinskaya Street.

Setelah itu Marya direkrut militer, dia ikut berperang bersama Ushanka (karakter yang tiba-tiba muncul di tengah – gue bener2 bingung). Saat masuk pub, Marya Morevna mengenali bartendernya – Zemlehyed. Tapi Zemlehyed tak mengenalinya. Dia lalu bertemu Naganya dan Lebedeva, tetapi mereka juga tidak mengenali Marya. Marya lalu pergi ke rumah penjagal – yang katanya mengenal semua orang di kota. Di sana dia bertemu dengan istri si penjagal – Yelena. Ternyata sang penjagal adalah Koschei Bessmertny.

Marya thanked her. This is Buyan, she thought. I know it is. I can smell it. The yarn stopped here. What has happened? I am human; my memory got old and needs a cane. But them? They should know me. Why do they not know me?
“Tell me,” said Marya Morevna, her hand on the door, the rusted bell caught half-ring. “What is your husband’s name?”
“Koschei Bessmertny,” she said with the pride of a nesting hen. “He’ll be so pleased to meet you, I’m sure.” -> di bagian ini saya bener-bener ingin mencakar Yelena. GRRRRAAAAAHHHHH.

Setelah itu Marya bertemu dan berbincang dengan Baba Yaga. Di sini baru Marya Morevna tahu bahwa mereka kalah perang. Sekarang mereka ada di negara Viy, negara kematian. Semuanya sudah melupakan siapa diri mereka sebelum datang ke sana – Lebedeva, Zemlehyed, Naganya, bahkan Koschei – kecuali Marya Morevna dan (diimplikasikan sih) Baba Yaga. Koschei tidak mati. Dia cuma ditawan Viy. Tapi dia tidak ingat siapa Marya. Dan endingnya bikin saya bingung. Here is the ending:

Marya Morevna let her breath go. She made her face blank and unreadable. She looked up at her babushka as though she were a stranger—interesting, perhaps: such a face—but no relation of hers. After all, Marya was so good at games. She stood and walked out of the canteen, down a long, thin road toward the wreckage of some shattered black palace turned to rubble by endless shelling. The dust beneath her feet spangled in the evening light. She did not waver in her path, toward a place underground, down, down into the merciful dark, in a basement where a man with black curls flecked with starry silver would say her name like a confession; and in the place where their hands would touch, Marya Morevna could already see diamonds and black enamel swelling huge and gravid, yolk seeping from their skin like light.
FYI, the babushka is Baba Yaga.

Kenapa saya bingung?
1.       Bagaimana cara Ivan – penduduk Petrograd, tiba di tempat Koschei di Buyan? Koschei tiba di tempat Marya memang wajar, bagaimanapun dia kan memiliki kekuatan sebagai Tsar of Life. Tapi Ivan? Dia kan hanya manusia biasa. Penduduk Buyan yang lain bukan manusia biasa. Naganya itu vintovnik, Zemlehyed itu leshyi (semacam peri hutan).
2.       Apakah cerita yang sama ini selalu berulang? Apakah semua Yelena dan Vasilisa juga menjalani cerita yang sama dengan Marya? Atau hanya Marya yang saat melarikan diri dari Koschei tidak membunuhnya maupun melarikan atau menghancurkan kematian Koschei lalu kembali padanya dan memiliki anak dengan Koschei lalu dilupakan Koschei dan tinggal di negara Viy?
3.       Apa yang sebenarnya terjadi persis sebelum Koschei membawa Marya ke Yaichka? Apa yang terjadi di rumah di Jalan Dzershinskaya?
4.       Sebenarnya berapa umur Marya di akhir cerita? Umur Ivan?
5.       Perang di antara Koschei dan Viy ga imbang bangetlah. Ga imbaaaannnngggg. Setiap yang mati jadi milik Viy. Enak amat.
6.       Apakah negara Viy itu semacam akhirat di mana setiap orang memiliki surganya sendiri seperti dalam buku karangan John Connolly, The Book of Lost Things? Apa Yelena istri tukang daging yang ditemui Marya Morevna sedang memimpikan surganya – kehidupan yang tenang bersama Koschei? Karena setelah itu Morevna berjalan menuju basement di mana ‘seorang pria berambut hitam ikal yang ditaburi perak yang berkilauan seperti bintang yang akan menyebut namanya bagaikan mengucapkan sebuah pengakuan.'


No comments:

Post a Comment