Deathless Review, Summary, All Mixed
Untuk yang ini, summary-nya mengandung spoiler. Beware!
Judul : Deathless
Penulis : Catherynne M. Valente
Bahasa : Inggris
Latar belakang : Rusia pascarevolusi, sekitar tahun 1942, Lenin baru wafat dan Stalin
baru naik
Jenis cerita : reimaginasi cerita dongeng, dalam hal ini dongeng mengenai Koschei yang Abadi (Koschei the Deathless/ Koschei the Immortal)
Tokoh : menurut saya hanya ada dua tokoh utama yaitu Marya Morevna dan
Koschei Bessmertny
Marya Morevna adalah gadis
yang hidup secara komunal di bawah asuhan 12 ibu dengan 3 saudari. Dia bukan
gadis yang memikirkan pria dan pernikahan, dia gadis yang menyenangi ilmu,
terdidik, menyenangi Pushkin, tidak suka mencari masalah. Suatu hari dia
melihat 3 ekor burung menjelma menjadi pria-pria yang lalu menikahi ketiga
saudarinya. Marya lalu keceplosan, lalu dia dituduh oleh teman-temannya sebagai
pengkhianat revolusi. Sejak itu Marya menyembunyikan kemampuannya melihat
‘dunia lain’.
Suatu hari Marya
melihat seorang domovoi (kurcaci
rumah) dan menemukan bahwa dunia lain itu memang nyata, ada. Marya lalu semacam
diancam oleh para domovoi yang
membentuk komite untuk tidak pernah menyentuh masalah dunia lain itu lagi, kalau
tidak Papa Koschei akan mendatangi
Marya. Lalu domovaya rumah Marya, Zvonok, memberi Marya sikat rambut
perak.
“The world is naked
again, the underside of the world, and I wasn’t crazy, I wasn’t. I shall be
clever, and I shall not let him go.” – Marya Morevna
Marya
menggunakannya, lalu dia didatangi oleh seorang nenek yang kata ibunya akan
memberinya pelajaran - dalam artian pelajaran sekolah. Ternyata nenek itu adalah Likho. Likho adalah pembawa ketidakberuntungan, dia Tsaritsa Waktu.
Likho datang sambil membawa buku hitam berisi tentang tujuh Tsar dan Tsaritsa,
di mana Koschei adalah Tsar Kehidupan dan senantiasa berlawanan dengan Viy, Tsar Kematian. Likho bertugas
untuk mengajari Marya tentang hal-hal itu. Demi kesopanan dan sebagai tanda
terima kasih, ibu Marya bergaul dengan Likho – yang merupakan guru putrinya,
dan dia mendapat kesialan bertubi-tubi. Di saat itulah Marya kemudian
mendatangi Likho dan mengetahui siapakah Likho sebenarnya – pembawa
ketidakberuntungan. Di saat yang sama juga Likho bilang kalau Marya sudah
terlambat, karena dia akan datang.
Marya’s mind surged ahead of itself.
Her cheeks burned. The black book was warm in her arms.
“You’re the Tsaritsa of the Length of
an Hour.”
“Bad luck relies absolutely on perfect
timing.” Likho grinned.
Koschei lalu datang dalam bentuk
burung hantu, saat Marya tidak mengawasi jendela. Marya Morevnalah yang
membukakan pintu untuknya. Koschei lalu mengajak Marya pergi. Marya menurut dan
mengikuti Koschei.
Mereka pergi naik mobil yang
merupakan jelmaan kuda. Setelah itu mereka sampai di suatu pondok. Di sana
Marya diberi makan oleh Koschei, dan Koschei memberi syarat pada Marya – dia
tidak boleh bicara. Makanannya lezat dan mewah, tetapi entah kenapa Marya
selalu memuntahkannya. Hal ini terjadi berulang-ulang sampai mereka tiba di
tujuan.
Marya lalu dibawa ke negara
kehidupan – Buyan. Di sana bangunannya saja hidup. Dia berteman dengan Madame Lebedeva, Zemlehyed, dan Naganya.
Di sana dia juga bertemu dengan Baba
Yaga, saudari Koschei. Dari Baba Yaga dia mengetahui wanita-wanita lain
Koschei sebelum dirinya, para Yelena dan para Vasilisa. Baba Yaga lalu
memberinya tiga tugas supaya dia mendapat persetujuan Baba Yaga untuk
diperistri Koschei. Tiga tugas itu adalah membawa raskovnik, emas hitam dan putih milik naga, dan menaiki alu dan
lesung Baba Yaga. Di ketiga tugas itu, Marya berhasil - dibantu oleh Zemlehyed,
Naganya, dan Madame Lebedeva. Saat ini Viy datang untuk pertama kali.
Di sini juga kita diberi sedikit
intipan mengenai kehidupan Koschei sebelumnya – ada banyak wanita, dan selalu
ada para Ivan yang menggoda mereka, mereka selalu lari dan membunuh kematian
Koschei, atau mencoba membunuh Koschei.
Koschei, my insatiable brother,
abducted all those girls—from Moscow, from Petrograd, from Novgorod, from
Minsk. Spirited them from their cozy little homes, barreled them through the
snow, telling them what to eat, how to kiss, when to speak, bathing them when
they fell sick, just so they’d love him and need him—oh, my brother does yearn
to be needed! He needs so much himself, you see. And then, well, what always
happens with husbands? A few of them he got bored of; some of them betrayed
him, stealing his death or running off with preverbal bogatyrs with necks like
hams. And then they steal his death. Oh, the vixens! They were shameless. Anyway, it
doesn’t matter. My brother always ends up dead in the end. Oh, the funerals
I’ve had to attend! And flowers and gifts for each of them! I’m half-bankrupt
with his theatrics. It never takes, though. That’s what deathless means.
It’s only his death that dies. Koschei goes on and on. None of those milk-assed
girls down there understood it, even though he practically wears a letter of
intent on his chest. They snatch up his death and break it open and stomp on it
like the curs they are, but what can you do? A dog is a dog. She only knows how
to bite and eat. But most of them, Marya—my, what a black, soft name! I could
lie in it all day—most of them couldn’t get by me to begin with.
Marya lalu mengawini Koschei dan
menjadi partnernya dalam menyusun strategi perang melawan Viy. Saat ini, Marya
bukan lagi gadis polos yang dulu, dia menjadi semakin mirip Koschei, semakin
mirip setan, chyerti. Pada waktu
inilah Marya bertemu dengan Ivan
Nikolayevich, Ivan-nya. Marya lalu lari bersama Ivan kembali ke Petrograd. Mereka
lalu hidup sebagai suami istri di rumah lama Marya di Jalan Dzershinskaya. Kemudian,
Koschei datang dan berlutut di ambang pintu, menjemput Marya Morevna.
Marya Morevna turned the knob and
opened her door onto the city. She stood there in her bright red dress, and her
face drained of blood. A man looked down at her, for he was quite tall. He wore
a black coat, though the evening’s warm wind blew through his curly dark hair,
so like a ram’s. Slowly, without taking his eyes from hers, the man in the black
coat knelt before her.
“I have come for the girl in the
window,” he said, and his eyes filled with tears.
Marya lalu dibawa Koschei ke
Yaichka – dan di sana mereka hidup sebagai pasangan yang berbahagia. Marya lalu
mengandung anak Koschei – sesuatu yang tidak mungkin dialaminya di luar
Yaichka. Marya melahirkan seorang putri yang ternyata adalah kematian Koschei.
(nah nah nah di sini saya bener-bener mulai bingung -_-). Marya lalu kembali ke
Jalan Dzershinskaya, di Petrograd, ke Ivan-nya. Ivan lalu meninggal karena
kelaparan dan penyakit (di sini gue bener2 bingung berapa usia merekaaaa). Dan
Marya merenungi dirinya yang telah membawa kematian kepada dua suami – Koschei
dan Ivan.
To two husbands I brought death with a woman’s face, she thought,
and stumbled out onto the slush-bound, ice-packed length of Dzerzhinskaya
Street.
Setelah itu Marya
direkrut militer, dia ikut berperang bersama Ushanka (karakter yang tiba-tiba muncul di tengah – gue bener2
bingung). Saat masuk pub, Marya Morevna mengenali bartendernya – Zemlehyed.
Tapi Zemlehyed tak mengenalinya. Dia lalu bertemu Naganya dan Lebedeva, tetapi
mereka juga tidak mengenali Marya. Marya lalu pergi ke rumah penjagal – yang
katanya mengenal semua orang di kota. Di sana dia bertemu dengan istri si
penjagal – Yelena. Ternyata sang penjagal adalah Koschei Bessmertny.
Marya
thanked her. This is Buyan, she thought. I
know it is. I can smell it. The yarn stopped here. What has happened? I am
human; my memory got old and needs a cane. But them? They should know me. Why
do they not know me?
“Tell
me,” said Marya Morevna, her hand on the door, the rusted bell caught
half-ring. “What is your husband’s name?”
“Koschei
Bessmertny,” she said with the pride of a nesting hen. “He’ll be so pleased to
meet you, I’m sure.”
-> di bagian ini saya bener-bener ingin mencakar Yelena. GRRRRAAAAAHHHHH.
Setelah itu Marya bertemu dan
berbincang dengan Baba Yaga. Di sini baru Marya Morevna tahu bahwa mereka kalah
perang. Sekarang mereka ada di negara Viy, negara kematian. Semuanya sudah
melupakan siapa diri mereka sebelum datang ke sana – Lebedeva, Zemlehyed,
Naganya, bahkan Koschei – kecuali Marya Morevna dan (diimplikasikan sih) Baba
Yaga. Koschei tidak mati. Dia cuma ditawan Viy. Tapi dia tidak ingat siapa Marya.
Dan endingnya bikin saya bingung. Here is the ending:
Marya
Morevna let her breath go. She made her face blank and unreadable. She looked
up at her babushka as though she were a stranger—interesting, perhaps: such a
face—but no relation of hers. After all, Marya was so good at games. She stood
and walked out of the canteen, down a long, thin road toward the wreckage of
some shattered black palace turned to rubble by endless shelling. The dust
beneath her feet spangled in the evening light. She did not waver in her path,
toward a place underground, down, down into the merciful dark, in a basement
where a man with black curls flecked with starry silver would say her name like
a confession; and in the place where their hands would touch, Marya Morevna could
already see diamonds and black enamel swelling huge and gravid, yolk seeping
from their skin like light.
FYI, the babushka is Baba Yaga.
Kenapa saya bingung?
1.
Bagaimana
cara Ivan – penduduk Petrograd, tiba di tempat Koschei di Buyan? Koschei tiba
di tempat Marya memang wajar, bagaimanapun dia kan memiliki kekuatan sebagai
Tsar of Life. Tapi Ivan? Dia kan hanya manusia biasa. Penduduk Buyan yang lain
bukan manusia biasa. Naganya itu vintovnik,
Zemlehyed itu leshyi (semacam peri
hutan).
2.
Apakah cerita yang sama ini selalu berulang? Apakah semua Yelena
dan Vasilisa juga menjalani cerita yang sama dengan Marya? Atau hanya Marya
yang saat melarikan diri dari Koschei tidak membunuhnya maupun melarikan atau
menghancurkan kematian Koschei lalu kembali padanya dan memiliki anak dengan
Koschei lalu dilupakan Koschei dan tinggal di negara Viy?
3.
Apa yang sebenarnya terjadi persis sebelum Koschei membawa Marya
ke Yaichka? Apa yang terjadi di rumah di Jalan Dzershinskaya?
4.
Sebenarnya berapa umur Marya di akhir cerita? Umur Ivan?
5.
Perang di antara Koschei dan Viy ga imbang bangetlah. Ga
imbaaaannnngggg. Setiap yang mati jadi milik Viy. Enak amat.
6.
Apakah negara Viy itu semacam akhirat di mana setiap orang
memiliki surganya sendiri seperti dalam buku karangan John Connolly, The Book of Lost Things? Apa Yelena
istri tukang daging yang ditemui Marya Morevna sedang memimpikan surganya –
kehidupan yang tenang bersama Koschei? Karena setelah itu Morevna berjalan
menuju basement di mana ‘seorang pria berambut hitam ikal
yang ditaburi perak yang berkilauan seperti bintang yang akan menyebut namanya
bagaikan mengucapkan sebuah pengakuan.'
No comments:
Post a Comment