The Tokyo Zodiac Murders
Judul : The Tokyo Zodiac Murders
Penulis : Soji Shimada
Format : Softcover
Harga : (kalau ga salah) Rp41250,00
Beli di : Rumah Buku Supratman
Buku I dalam serial Detective Mitarai's Casebook
Saya membeli buku ini pada waktu saya lagi kehausan banget akan bacaan baru, yang bener-bener original dan bukan cetak ulang, dan yang e-booknya susah dicari. Kenapa harus yang e-booknya susah ditemukan? Karena harga e-book lebih murah daripada buku cetak. Kalau saya nemu e-booknya jelas saya lebih pilih beli e-book. Padahal saya lagi pengen banget buku yang bisa dibawa ke mana-mana. Udah gitu, desain sampulnya juga bagus, bikin penasaran. Juga penasaran, novel misteri karangan orang Jepang itu kayak gimana sih? Kalau manga-nya kan udah banyak beredar, macam Conan, Kindaichi, Q.E.D.
Ya udah sekian tentang alasan saya membeli buku ini.
Buku ini rame, lumayan ga bisa diletakin. Ada bagian-bagian di mana saya tergoda banget untuk membuka halaman akhir dan melihat siapa pelakunya dan trik apa yang digunakan, tapi untungnya saya berhasil menahan godaan itu. Kalau ditilik, godaan itu muncul karena ada bagian-bagian di mana dialognya membosankan karena mengulang hal itu lagi hal itu lagi. Terus nama-namanya kadang-kadang membuat bingung, orang yang bernama anu itu yang mana ya?
Laju penceritaannya udah oke, ga kecepetan ga kelambatan. Satu per satu fakta dan bukti baru dibuka dengan timing yang pas. Ga langsung ditumpahkan di depan atau tiba-tiba ditumpuk di belakang.
Di sini atmosfer Jepang tahun 1930-annya terasa sekali. Belum ada handphone. Belum ada segala teknologi canggih. DNA masih barang baru, belum ada komputer, apalagi database sidik jari.
Novel ini mengingatkan saya (sedikit sih) pada serial karangan Arthur Conan Doyle, Sherlock Holmes. Sifat tokoh utamanya - Kiyoshi Mitarai - mirip Holmes (yah, ga senyentrik Holmes sih) dan dia punya pendamping yang berperan dan berposisi mirip dengan Watson.
Untuk pemecahan misterinya? Dengan malu saya akui, saya baru berhasil dapat bayangan akan triknya saat tiba di bagian akhir di mana si detektif menyebutkan petunjuk paling penting. (tapi seenggaknya kebayang hehehe)
Saya acungi jempol buat pengarangnya yang sukses membuat pengalih perhatian - red herring - yang bagus sehingga saya tertipu sampai akhir cerita. Saat kesadaran itu datang rasanya seperti ada rambatan arus listrik di otak - bzzzzt gitu.
Nilai untuk buku ini 8 dari 10 :) - 8 kurus ya, 8 menuju 7 bukan menuju 9.
Ga sabar menunggu sekuelnya deh!
No comments:
Post a Comment